Konawe, (inmas sultra) -- Dalam rangka pembinaan umat dan monitoring bantuan pembangunan/rehabilitasi pura tahun 2014, Pembimas Hindu Kanwil Kemenag Sultra mengunjungi umat Hindu di Desa Amertha Sari, Ambuulanu, Kabupaten Konawe. Kunjungan dilakukan pada hari Sabtu, 8 Nopember 2014.
Pura yang kami kunjungi adalah Pura Giri Nata atau Pura Khayangan Desa dan Puseh, Desa Ambuulanu, Kec. Pondidaha. Pura ini tahun 2013 lalu mengalami kebanjiran sehingga mengalami kerusakan yang cukup parah. Dengan bantuan dari Bimas Hindu Kanwil Kemenag Sultra dan swadaya masyarakat, Umat Hindu di Desa Adat Amertha Sari, Desa Ambuulanu, Kecamatan Pondidaha, Pura ini dapat direhab kembali di tahun 2014 ini. Adapun bangunan yang direhab adalah seluruh pelinggih yang ada dan tembok/pagar penyengker (pembatas) Pura. Proses pembangunan telah dilaksanakan dan bangunan juga telah disucikan dengan melaksanakan upacara Mlaspas dan macaru saat Purnama Sasih Kapat, tanggal 8 Oktober 2014 lalu.
Proses pembangunan Pura memang belum selesai 100% karena keterbatasan dana umat yang ada, dan pemerintah pun juga hanya mampu membantu sebagai rangsangan umat. Ke depan guna peningkatan fungsi pura dan peningkatan sradha dan bakti umat, pura ini masih perlu mendapatkan sentuhan dari pemerintah guna membantu meringankan beban masyarakat di desa yang mata pencariannya adalah sebagai petani.
Dalam kunjungan monitoring ini, Pembimas Hindu juga singgah ke Pasraman Amerta Sari dan meninjau keberadaan pasraman di sana. Pasraman dengan peserta didik 50 orang siswa dari tingkat SD, SMP, dan SMA di Desa Ambuulanu ini juga mendapatkan bantuan operasional di tahun 2014 ini.
Pengurus Pasraman, Rai Dharmika menjelaskan bahwa dana bantuan telah dipergunakan untuk membiayai operasional pasraman selama setahun, baik untuk ATK, alat kelengkapan proses belajar mengajar, serta honor guru pengajar.
Pasraman Amerta Sari yang terletak di jaba Pura Dalem Amerta Sari ini memiliki gedung pasraman yang bisa dikatakan belum layak, di mana pasraman ini memanfaatkan bekas gudang penggilingan beras. Harapan umat, seandainya ada bantuan rehabilitasi gedung pasraman, agar mereka dapat diprioritaskan agar proses belajar mengajar bisa lebih layak dan nyaman.
Selama di Desa Adat Amertha Sari pembimas Hindu didampingi oleh Ketua Parisada (Majelis) Desa Adat Amerta Sari, Desa Ambuulanu, Ketut Sriastawa; Ketua Adat Desa Amerta Sari, I Ketut Mangku; Ketua Pasraman Amerta Sari, Rai Dharmika; dan beberapa pengurus PERADAH Desa Adat Amerta Sari. (PKJ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar