teks berjalan

karmany evadhikarãste, mã phalesu kadãcana, mã karma-phala-hetur bhŭr , mã te sango ‘stv akarmani (B.G. Dwitiya adhyaya, sloka 47) -- Berbuatlah hanya demi kewajibanmu, bukan hasil perbuatan itu (yang kau pikirkan), jangan sekali-kali pahala jadi motifmu dalam bekerja, jangan pula berdiam diri tanpa kerja.

Generasi Muda Hindu Anti Narkoba

Monday, March 23, 2015

Menag: Nyepi Waktu Bercermin Diri

Jakarta (Pinmas) —- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak umat Hindu untuk dapat mengambil makna terdalam dalam perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1937. Menurutnya, Nyepi mengandung makna introspeksi dan karenanya menjadi saat yang tepat untuk bercermin diri.

“Pelaksanaan hari raya Nyepi mengandung makna introspeksi bahwa pada suatu waktu manusia perlu bercermin ke dalam dirinya sendiri,” pesan ini disampaikan Menag melalui siaran salah satu stasiun televisi nasional, Jumat (20/03) malam. 

“Dalam hening, manusia mendengarkan bisikan hati nurani yang suci dan berusaha menghindarkan diri dari segala perbuatan yang tercela,” tambahnya.

Dikatakan Menag, pemaknaan yang seperti ini sangat penting direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa maupun bernegara. dengan begitu, Menag berharap terjadi keselarasan, keserasian, keharmonisan atau keseimbangan dalam menjalani kehidupan.

Setelah melakukan Tawur Agung Kesanga, Umat Hindu menjalani Catur Brata Penyepian. Umat Hindu melaksanakan empat macam pengendalian diri, yaitu amati geni (tidak menyalakan api), amati karye (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang dan mengumbar hawa nafsu). Catur Brata Penyepian dilaksanakan selama 24 jam dan merupakan puncak pengendalian dan instrospeksi diri menuju ketenangan spiritual yang kian suci. 

Menag berharap dengan menjalani Catur Brata Penyepian dalam perayaan Nyepi tahun ini, umat Hindu semakin menyadari dan meyakini bahwa puncak tertinggi penyucian diri dan alam semesta adalah meningkatnya kesadaran terhadap Tri Hita Karana, yaitu: hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan (Parahyangan), manusia dengan sesama umat manusia (Pawongan), dan antara manusia dengan alam lingkungan (Palemahan).

“Mari sama-sama kita berdoa semoga Tuhan memberikan jalan terbaik bagi bangsa Indoensia untuk menggapai masa depan yang lebih baik. Melalui pelaksanaan Nyepi ini diharapkan tumbuh kebersamaan cita, rasa dan karsa, agar kita tetap kuasa menjaga keutuhan NKRI yang tangguh kokoh sepanjang masa,” harap Menag.

“Kepada segenap umat Hindu, saya mengucapkan selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1937 semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu bersama kita. Semoga damai di hati, damai di dunia, damai selamanya,” imbuhnya. (mkd/mkd) - kemenag.go.id

No comments:

Post a Comment

Artikel Menarik Lainnya

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...