teks berjalan

karmany evadhikarãste, mã phalesu kadãcana, mã karma-phala-hetur bhŭr , mã te sango ‘stv akarmani (B.G. Dwitiya adhyaya, sloka 47) -- Berbuatlah hanya demi kewajibanmu, bukan hasil perbuatan itu (yang kau pikirkan), jangan sekali-kali pahala jadi motifmu dalam bekerja, jangan pula berdiam diri tanpa kerja.

Generasi Muda Hindu Anti Narkoba

Rabu, 29 Juni 2022

Bagaimana Mengumpulkan Artha Dengan Jalan Dharma?

Kendari (Inmas Sultra) -- Dharma Wacana (28/06/22) Persembahyangan bersama di Pura Penataran Agung Jagadhita Kendari, Sulawesi Tenggara, Rahina Tilem Sasih Sada, di isi oleh Bendahara Badan Penyiaran Hindu Sultra, yang juga pengurus PHDI Kota Kendari, Bapak Gede Budi Hartawan, yang mengambil Tema "Mencari dan Mengelola Artha Dalam Hindu".

Dalam penyampaiannya menjelaskan bahwa, Artha adalah secara sederhana adalah materi, uang atau kekayaan yang dalam ajaran Hindu merupakan salah satu tujuan hidup manusia. 

Mengutip ajaran Nitisastra, pak Gede mengatakan, "barang siapa dalam hidup tidak mampu mendapatkan Artha, maka kelahiran seseorang dianggap sia-sia". Gede menambahkan bahwa setiap orang harus bekerja dengan tekun, bekerja 
dengan keras agar kehidupannya sukses, tidak ada waktu untuk kita bermalas-malasan, waktu begitu berharga.

Ajaran Hindu mengajarkan bahwa setiap orang harus memiliki Artha dan caranya memperoleh dengan kerja keras, dengan tekun sehingga hasil dari kerja tersebut, jauh dari Mirat Dana, atau Anyaya Artha, Pariklesa Artha dan Kasembahaning satru, artinya perolehan itu tidak didapat dari uang hasil kekerasan dan kasar melanggar dharma, hasil penggelapan dan hasil dari pemberian musuh.

Selanjutnya bagaimana ajaran Hindu mengajarkan untuk mengelola Arta tersebut? 

Pengelolaan Artha dalam Hindu dinyatakan dalam kitab Sarasamuscaya 261 dan 262, dilakukan dengan tiga arah atau tujuan yaitu: sấdhana rikasiddhaning dharma: yaitu di dana puniakan, di sumbangkan, diberikan kepada orang yang membutuhkan Sấdhana rikasiddhaning kấma: di gunakan untuk kelangsungna hidup, kebutuhan jasmani dan rohani dan Sấdhana rikasiddhaning artha ika wrddhyakene muwah, yaitu dikembangkan agar menjadi lebih banyak dan lebih produktif. (BPH Sultra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel Menarik Lainnya

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...