Kendari (Inmas Hindu) – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Pembimas Hindu menyelenggarakan Workshop Peningkatan Kualitas Guru Agama Hindu Tahun Anggaran 2016. Kegiatan ini dilaksanakan 3 hari, 20 s.d. 22 Mei 2016 di sebuah hotel di Kendari. Mengikut sertakan 80 orang peserta yang merupakan guru Agama Hindu di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara yang diwakili oleh Pembimas Hindu Kanwil Kemenag Sultra, Ngakan Made Sudiana, Jumat siang (20/5).
Dalam sambutannya, Ngakan Made Sudiana, mengajak para guru Agama Hindu untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi dalam rangka mengabdi kepada masyarakat khususnya di bidang pendidikan. Guru diharapkan selalu meningkatkan profesionalismenya sebagai guru dengan ikut pelatihan, diklat, dan melaksnakan PTK sesuai jenjang profesinya.
Sesuai amanat Undang-Undang 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang mempersyaratkan guru untuk: (1) memiliki kualifikasi akademik minimum S1/D4; (2); memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional; dan (3) memiliki sertifikat pendidik.
“Di Sulawesi Tenggara ada 47 orang Guru Agama Hindu PNS yang sudah tersertifikasi dari 2009 sampai 2014, dan 1 orang Non PNS. Total guru agama Hindu di Provinsi Sulawesi Tenggara dari jenjang SD-SMP-SMA/K baik itu guru PNS Kemenag dan Daerah adalah 81 orang, sehingga masih 34 orang yang belum tersertifikasi. Tentunya 34 orang guru ini mesti bersabar dan menunggu regulasi yang jelas dari Kementerian Agama,” tegas Ngakan.
Sebelumnya, Ketua Panitia workshop, Pande Kadek Juliana melaporkan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan kinerja guru agama Hindu di Provinsi Sulawesi Tenggara sehingga mutu pendidik dan pendidikan agama Hindu semakin baik, dan terjadi perubahan pada tingkah laku generasi muda ke arah positif.
“Melalui workshop ini para Guru Agama Hindu diharapkan untuk memahami tentang penilaian kinerja guru (PKG) dan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), memahami profesionalisme guru, memahami akan pentingnya pendidikan karakter pada peserta didik dan mampu memanfaatkan informasi dan Teknologi (IT) dalam proses pembelajaran,” imbuhnya.
Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari pusat, yaitu Direktur Pendidikan Agama Hindu, IBG Subawa, yang akan membahas terkait Pelaksanaan Sertifikasi dan Mekanisme Pembayaran Tunjangan Kinerja Guru.
Turut hadir dalam pembukaan kegiatan tersebut, Ketua MGMP/KKG PAH Kab. Konawe Selatan, Kasi Bimas Hindu Kab. Konawe Selatan dan Penyelenggara Bimas Hindu Kab. Konawe. (PKJ)
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara yang diwakili oleh Pembimas Hindu Kanwil Kemenag Sultra, Ngakan Made Sudiana, Jumat siang (20/5).
Dalam sambutannya, Ngakan Made Sudiana, mengajak para guru Agama Hindu untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi dalam rangka mengabdi kepada masyarakat khususnya di bidang pendidikan. Guru diharapkan selalu meningkatkan profesionalismenya sebagai guru dengan ikut pelatihan, diklat, dan melaksnakan PTK sesuai jenjang profesinya.
Sesuai amanat Undang-Undang 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang mempersyaratkan guru untuk: (1) memiliki kualifikasi akademik minimum S1/D4; (2); memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional; dan (3) memiliki sertifikat pendidik.
“Di Sulawesi Tenggara ada 47 orang Guru Agama Hindu PNS yang sudah tersertifikasi dari 2009 sampai 2014, dan 1 orang Non PNS. Total guru agama Hindu di Provinsi Sulawesi Tenggara dari jenjang SD-SMP-SMA/K baik itu guru PNS Kemenag dan Daerah adalah 81 orang, sehingga masih 34 orang yang belum tersertifikasi. Tentunya 34 orang guru ini mesti bersabar dan menunggu regulasi yang jelas dari Kementerian Agama,” tegas Ngakan.
Sebelumnya, Ketua Panitia workshop, Pande Kadek Juliana melaporkan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan kinerja guru agama Hindu di Provinsi Sulawesi Tenggara sehingga mutu pendidik dan pendidikan agama Hindu semakin baik, dan terjadi perubahan pada tingkah laku generasi muda ke arah positif.
“Melalui workshop ini para Guru Agama Hindu diharapkan untuk memahami tentang penilaian kinerja guru (PKG) dan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), memahami profesionalisme guru, memahami akan pentingnya pendidikan karakter pada peserta didik dan mampu memanfaatkan informasi dan Teknologi (IT) dalam proses pembelajaran,” imbuhnya.
Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari pusat, yaitu Direktur Pendidikan Agama Hindu, IBG Subawa, yang akan membahas terkait Pelaksanaan Sertifikasi dan Mekanisme Pembayaran Tunjangan Kinerja Guru.
Turut hadir dalam pembukaan kegiatan tersebut, Ketua MGMP/KKG PAH Kab. Konawe Selatan, Kasi Bimas Hindu Kab. Konawe Selatan dan Penyelenggara Bimas Hindu Kab. Konawe. (PKJ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar