teks berjalan

karmany evadhikarãste, mã phalesu kadãcana, mã karma-phala-hetur bhŭr , mã te sango ‘stv akarmani (B.G. Dwitiya adhyaya, sloka 47) -- Berbuatlah hanya demi kewajibanmu, bukan hasil perbuatan itu (yang kau pikirkan), jangan sekali-kali pahala jadi motifmu dalam bekerja, jangan pula berdiam diri tanpa kerja.

Generasi Muda Hindu Anti Narkoba

Senin, 13 Februari 2023

Pembimas Hindu Sultra Hadiri HUT WHDI KE 35

HADIRI ACARA PUNCAK HUT WHDI KE-35, PEMBIMAS HINDU SAMPAIKAN PESAN INI

Kendari, (Humas Sultra) --- Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang diwakili Pembimas Hindu, I Komang Sukeyasa menghadiri acara puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) ke-35 di Wantilan Pura Penataran Agung Jagadhita Kendari, Minggu pagi (11/02/2023).

Melihat kegiatan WHDI yang aktif setiap tahun, dan penuh semarak, baik lomba, bakti sosial, olahraga, maupun kegiatan lainnya, patut menjadi role model lembaga Keagamaan Hindu lainnya. 

"Setau kami, lembaga keagamaan Hindu yang konsisten setiap tahun melaksanakan hari ulang tahun dengan euforia dan lomba-lomba seperti ini baru WHDI. Patut diapresiasi dan dijadikan role model lembaga keagamaan Hindu lainnya. Masak kalah dengan ibu-ibu?" sampai Sukeyasa dalam sambutannya. 

"Namun, jangan juga dilupa. Di balik suksesnya acara ibu-ibu itu pasti ada Bapak-Bapaknya yang sibuk antar latihan dan ke salon pagi-pagi," kelakar Pembimas Hindu. 

Ucapan selamat dan sukses atas HUT WHDI ke-35 ini tentunya juga menyertai sambutan Pembimas Hindu. Selain itu, disampaikan juga pesan Ka.kanwil kepada seluruh lembaga keagamaan Hindu untuk menyukseskan program Kementerian Agama yaitu penguatan moderasi beragama dan mewujudkan tahun 2023 sebagai tahun kerukunan. 

Sukeyasa juga menekankan peran penting dan sentral wanita dalam keluarga, sebagai pendamping keluarga, suami dan anak-anak. Menjaga perkawinan agar moksartham jagadhita, atau bahagia lahir batin, agar tetap langgeng sampai mati, mewujudkan keluarga sukinah bhawantu. 

"Wanita dalam sebuah pernikahan itu, kalo ibaratnya sebuah mobil. Istri lah sopirnya, dan suami mobilnya. Pintar sopir menyetir, maka akan baik jalannya mobil. Salah Istri menyetir, hancurlah mobil itu. Maka istri adalah kunci ajaib dari bahagia dan utuhnya keluarga itu," tuturnya.

"Teringat kami, beberapa waktu lalu Bapak Ka.kanwil menyampaikan pesan tentang pernikahan sejati dan pernikahan bahagia. Kata beliau, kata pernikahan sejati itu sejatinya tidak pernah ada, kecuali pasangan itu sendiri yang mensejatikan, dan pernikahan bahagia itu tidak ada, kecuali merekalah (suami-istri) yang memulai memikirkan untuk membahagiakan perkawinannya."

"Perkawinan itu pun dikatakan ada tiga. Jadi ada perkawinan Pedati, ada perkawinan Merpati, juga ada perkawinan Sejati. Pedati itu artinya Pelan dan Tertatih-tatih,  Sejati itu perkawinan yang Selalu Jaga Hati, dan Merpati adalah perkawinan Merapat Sampai Mati. Jadi Ibu termasuk yang mana? Atau tipe ketiganya?," tutur mantan Kasi Bimas Hindu Konsel ini menirukan pesan Kakanwil. 

Ketua WHDI Sultra, Prof. Dr. I Gusti Ayu Sutariati menyampaikan bahwa HUT WHDI ke-35 kali ini mengambil tema Perempuan Berdaya Mewujudkan Generasi Bebas Stunting Cerdas dan Tangguh. 

Ketua Panitia HUT, dr. Putu Agustin dalam laporannya menyampaikan perayaan HUT WHDI untuk di Sultra difokuskan di Wantilan Pura Penataran Agung Jagadhita, dengan kegiatan baksos, lomba-lomba internal WHDI. Sedangkan di masing-masing Kabupaten/Kota disesuaikan. 

Hadir dalam perayaan HUT WHDI ini ketua PHDI Sultra, Prof. Dr. Eng. I Nyoman Sudiana, serta Ketua-ketua Lembaga Keagamaan Hindu se-Sultra. (PKJ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel Menarik Lainnya

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...