Kendari, (Humas Sultra) -- Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama R.I. melalui Subdit Pendidikan Dasar, Direktorat Pendidikan Hindu melakukan visitasi terhadap permohonan izin pendirian dan operasional Pratama Widya Pasraman (PWP) Wanasari, yang diajukan oleh Yayasan Wanasari DU Silea Jaya, Desa Andoolo Utama, Kecamatan Buke, Kabupaten Konawe Selatan, Kamis, 5 Oktober 2023.
Visitasi yang dilakukan secara daring ini melibatkan Pembimas Hindu Kanwil Kemenag Sulawesi Tenggara, I Komang Sukeyasa dan Penyuluh Agama Ahli Muda, Pande Kadek Juliana serta Kasi Bimas Hindu Kemenag Kabupaten Konawe Selatan, I Ketut Danayasa beserta jajarannya.
I Putu Alit Tinggal Yasa selaku Kasubdit Pendidikan Dasar Ditjen Bimas Hindu mewakili Direktur Pendidikan Hindu mengawali visitasi dengan menyapa seluruh peserta di layar zoom. Dijelaskan bahwasannya visitasi izin yang harusnya dilakukan secara langsung harus dilaksanakan secara daring guna mempercepat dan mengoptimalkan teknologi yang ada.
"Visitasi ini sekiranya dilakukan langsung di lokasi, namun melihat dokumen yang sudah lengkap dan percepatan proses pengajuan izin, maka kami laksanakan secara daring dengan memanfaatkan teknologi digital yang ada. Serta kami melibatkan langsung Pembimas Hindu dan jajaran untuk mendampingi di lokasi pemohon izin pasraman. Semoga ini tidak mengurangi makna dari proses pengecekan faktual kondisi Pasraman," sampainya.
Pembimas Hindu, I Komang Sukeyasa mewakili Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sultra dalam acara visitasi ini menyampaikan bahwa Pratama Widya Pasraman (PWP) Wanasari adalah PWP ke-10 yang ada di Sulawesi Tenggara.
"Bapak Kasubdit, perlu kami sampaikan ucapan terima kasih atas tindak cepat Direktorat dalam menindaklanjuti usulan Yayasan kami ke Pusat untuk pengajuan izin pendirian dan operasional pasraman formal ini. Kami sampaikan bahwa, jika permohonan PWP Wanasari ini disetujui dan layak, maka ini adalah pasraman formal tingkat PWP/TK-PAUD ke-10 di Sulawesi Tenggara. Tentunya ini sebagai kebanggan bagi umat kami Sulawesi Tenggara," tuturnya.
"Dari kesiapan visitasi, kami rasa PWP Wanasari ini sangat layak dan sudah memiliki gedung, sarpras dan lahan yang cukup luas untuk pengembangan Pasraman Formal ke depan. Tidak hanya pada tingkat Pratama Widya Pasraman saja. Apalagi dukungan umat Hindu di sekitar sangat bagus," imbuhnya.
Senada dengan yang disampaikan Pembimas, Ketua Yayasan Wanasari DU Silea Jaya, Wayan Suastika menyampaikan bahwa Yayasan mendapatkan lahan hibah dari Adat Wanasari seluas 7.500 m2 untuk pengembangan Pasraman ke depan.
Wayan Mustika, selaku Ketua PHDI Desa Andoolo Utama mengiyakan apa yang disampaikan oleh ketua Yayasan.
"Kita memiliki lahan 3,5 hektar yang sudah bersertifikat hak milik, yang peruntukannya untuk kegiatan keumatan di sini. Serta untuk pengembangan Pendidikan Keagamaan Hindu telah dihibahkan lahan 75 are untuk Yayasan Wanasari Silea Jaya," tegasnya.
Ketua Pasraman, I Ketut Sidi Subagia dalam laporannya dengan Kasubdit Pendidikan Dasar, menyampaikan bahwa jumlah siswa yang sudah terdaftar di PWP Wanasari adalah 19 orang, dengan 4 guru pengajar dan 2 tenaga kependidikan.
"Kami juga didukung Yayasan dengan personil yang anggotanya 90% adalah tenaga pendidik di sekolah/guru. Mereka banyak membantu kami dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan di Pasraman ini."
Catatan dari Kasubdit secara keseluruhan, semua sudah terpenuhi, namun untuk ke depannya, Sekolah/Pasraman diwajibkan memiliki WC/Toilet tersendiri. Hal ini dikarenakan, toilet siswa masih menumpang di toilet umum wantilan Pura. (PKJ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar