teks berjalan

karmany evadhikarãste, mã phalesu kadãcana, mã karma-phala-hetur bhŭr , mã te sango ‘stv akarmani (B.G. Dwitiya adhyaya, sloka 47) -- Berbuatlah hanya demi kewajibanmu, bukan hasil perbuatan itu (yang kau pikirkan), jangan sekali-kali pahala jadi motifmu dalam bekerja, jangan pula berdiam diri tanpa kerja.

Generasi Muda Hindu Anti Narkoba

Friday, March 15, 2024

Kemenag Lounching Pendidikan Widyalaya Sejenis Madrasah Di Jakarta

Launching Pendidikan Widyalaya

Jakarta (Inmas Sultra) – Kementerian Agama R.I. (Kemenag) Lounching Pendidikan Widyalaya, Kamis (14/03/2024) di Auditorium H. M. Rasjidi Gedung Kemenag, Jl. M.H. Thamrin No. 6 jakarta Pusat.

Peluncuran Pendidikan Widyalaya atau pendidikan umum bercirikhas keagamaan Hindu ini diresmikan oleh Menteri Agama yang diwakili oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal (Plt. Sekjen) Kemenag Abu Rokhmad yang didampingi Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.

"Saya ucapkan selamat, dan saya kira ini tepat disyukuri bersama. Ini menjadi ajang untuk berlomba-lomba memajukan kualitas di bidang pendidikan," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal (Plt. Sekjen) Kemenag Abu Rokhmad.

”Pendidikan Widyalaya harus bisa mencetak dan mewujudkan sejarah yang kontinyu dengan berbagai macam cita-cita siswa yang diharapkan, di mana para siswa tidak hanya mendapatkan ilmu di bidang umum, tapi juga ilmu di bidang agama,” cetusnya.

Ke depannya Pendidikan Widyalaya diharapkan mampu menjawab tantangan masyarakat, di mana Widyalaya harus bisa mencetak peserta didik yang cerdas, terampil, bermoral, bijaksana, religius.

Ia turut mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, atas upayanya dalam memberikan terobosan yang fundamental ini.

Dirjen Bimas Hindu, I Nengah Duija dalam laporannya menyampaikan, ini adalah bentuk terobosan baru bagi pendidikan Hindu. Pendidikan Widyalaya adalah konsep pendidikan kedua yang ditetapkan Kementerian Agama R.I. setelah Madrasah.

Duija menyebut Pendidikan Widyalaya tidak sama dengan pendidikan Pasraman atau lembaga pendidikan agama dan keagamaan Hindu yang terfokus mengajarkan mata pelajaran dari agama Hindu saja.

“Widyalaya ini lebih luas karena siswa akan mempelajari pelajaran umum”.

Ia menjelaskan adanya Pendidikan Widyalaya menjadikan umat Hindu bisa lebih memperlebar jangkauan pendidikan formal bernuansa Hindu, yang mana tidak hanya berfokus pada pelajaran agama Hindu saja, namun juga akan mempelajari pelajaran umum, sehingga lulusannya akan menjadi lebih terbuka.

"Selain itu, bisa menjadi jalan sekaligus solusi strategis terhadap penyerapan tenaga pendidik atau guru dari perguruan tinggi umum atau Hindu secara lebih optimal."

“Saat ini, sebanyak 105 Pasraman Formal dari 34 provinsi di Indonesia telah resmi beralih menjadi Pendidikan Widyalaya. Perubahan 105 pasraman formal tersebut telah sah dan legal berdasarkan SK. No 70-176 tahun 2024 tentang Peralihan Bentuk Satuan Pendidikan Keagamaan Hindu menjadi Widyalaya yang tertanggal 7 Maret 2024.”

"Tentu, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Presiden Joko Widodo melalui Menteri Agama Gus Yaqut Cholil Qoumas atas diresmikannya Pendidikan Widyalaya yang telah ditunggu-tunggu kehadirannya oleh umat Hindu seluruh Indonesia," ujarnya.

Senada dengan Duija, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana yang hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan program terobosan ini betul-betul hadir untuk umat Hindu dalam upaya peningkatan mutu dan kualitas di bidang pendidikan.

"Ini menjadi strategi penguatan SDM (sumber daya manusia) melalui pendidikan. Ada upaya untuk memperkuat kualitas dan mutu di bidang pendidikan, baik pendidikan menengah, pendidikan dasar, dan juga PAUD melalui Pendidikan Widyalaya," katanya.

"Dan ini tentu sekaligus menjadi bukti bahwa negara hadir untuk umat melalui Ditjen Bimas Hindu Kemenag RI dengan adanya Pendidikan Widyalaya ini," tambahnya.

Sebagai informasi, Pendidikan Widyalaya berjenjang dari tingkat pendidikan anak usia dini (Pratama Widyalaya), pendidikan dasar (Adi Widyalaya), pendidikan menengah pertama (Madyama Widyalaya), serta pendidikan menengah (Utama Widyalaya) dan pendidikan menengah kejuruan (Widyalaya Kejuruan).

Mewakili Kakanwil, Pembimas Hindu Sultra, I Komang Sukeyasa yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa di Sulawesi Tenggara ada 12 pasraman formal, Widya Pasraman yang dialihkan ke Widyalaya tahun 2024 ini, sebagaimana Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Widyalaya.

“Ada 10 Pratama Widya Pasraman (TK), 1 Adi Widya Pasraman (SD), dan 1 Madyama Widya Pasraman (SMP) yang akan beralih menjadi satuan Pendidikan Widyalaya di Sulawesi Tenggara. Jadi totalnya 12 Pasraman Formal,” tuturnya. (Pandejul)

No comments:

Post a Comment

Artikel Menarik Lainnya

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...