Jumat, 20 September 2024
Dharma Talk - Kejujuran
Kamis, 19 September 2024
Hari Baik Dan Buruk Untuk Menikah Menurut Hindu
( Ala Ayuning Dewasa Wiwaha)
Oleh : I Nyoman Suweta, S.Ag (Penyuluh Agama Ahli Madya Kemenag Kota Baubau)
A. PENDAHULUAN
Hari baik ini sangat penting bagi masayarakat Hindu secara umum dan masyarakat Bali secara khusus karena filosofi dari agama Hindu adalah keselarasan (keseimbangan) bisa dibaca sebagai harmoni yang dilambangkan sebagai lambang agama kita yaitu swastika. Harmoni yang dimaksudkan adalah bukan saja harmoni pada Tuhan (Prahyangan), harmoni pada sesama manusia (pawongan) dan harmoni pada lingkungan dan mahkluk hidup lainnya (Palemahan). Tapi juga harmoni pada seluruh benda alam yang berotasi dan berevolusi yang mempengaruhi kehidupan kita. Pentingnya pengetahuan hari baik dan hari buruk ini adalah untuk dapat memilih hari terbaik sesuai dengan keperluan dan kepentingan kehidupan ini, yang lebih penting adalah agar mendapatkan keselarasan dan keselamatan kehidupan. Ada yang beranggapan semua hari adalah hari baik, hal itu tidaklah sepenuhnya salah semua hari adalah baik bagi kegiatan tertentu tapi juga hari buruk bagi kegiatan lainnya sehingga penting bagi kita memilih hari baik sesuai dengan aktifitas yang akan kita lakoni, tapi jika beranggapan semua hari baik untuk semua kegiatan itu hal yang keliru. Contohnya saat musim angin maka cocok untuk main layangan, jika bukan musim angin maka main layangan tidak akan berhasil demikian seterusnya bagiamana alam harus di baca untuk dimanfaatkan bagi kemudahan kehidupan. Demikian juga hari baik untuk menikah adalah untuk membaca kode alam yang telah disajikan oleh tetua dan leluhur kita agar kehidupan yang harmonis dan bagahia dapat di capai.
Senin, 02 September 2024
Kita Awali Hari Dengan Kejujuran Guna Membangun Integritas
Blijul di Acara TOT KMHDI Regional Sulawesi-Ambon Th. 2024 |
Selasa, 06 Agustus 2024
Kanwil Kemenag Sultra Gelar Porseni Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79
Merdeka HUT RI ke-79 |
Kamis, 01 Agustus 2024
Eksistensi STAH Bhatara Guru Kendari
Pendahuluan
Eksistensi perguruan tinggi agama Hindu dalam wujud Sekolah Tinggi Agama Hindu masih menjadi sebuah kebutuhan yang wajib untuk dipenuhi oleh pemerintah sebagai penyelenggara negara, yang di jamin oleh undang-undang dengan peran serta dan keterlibatan masyarakat utamanya yang ada di luar Bali. Menjadi sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi untuk mengisi kebutuhan pendidikan Tinggi Agama Hindu. Terlebih di Provinsi Sulawesi Tenggara, yang merupakan salah satu wilayah yang memiliki banyak umat Hindu berdasarkan data Bimas Hindu Sultra, berjumlah kurang lebih 52.000-an jiwa, yang tersebar di 13 Kab./Kota dari 17 Kab./Kota yang ada di Sulawesi Tenggara yang berada di 60 Kecamatan, dan mendiami 120 Desa dan Kelurahan. Sebuah potensi umat yang sangat besar, untuk mewujudkan kemandirian dan kemartabatan Hindu di Sulawesi Tenggara bila dapat dikelola dengan baik.
Selasa, 30 Juli 2024
Sejarah Pembimas Hindu Sultra
I Komang Sukeyasa, S.E.
Bimbingan Masyarakat Hindu Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara adalah merupakan salah satu bagian/Unit Kerja pada Kanwil Kemenag Sultra, yang dipimpin oleh seorang Pembimas Hindu.
Sejarah terbentuknya Kanwil Kementrian Agama Sulawesi Tenggara diawali dengan terbentuknya Inspeksi Pendidikan Agarna Propinsi Sulawesi Tenggara hingga Kanwil Departemen Agama Propinsi Sulawesi Tenggara sudah berada pada masa Orde Baru. Kemudian pada tahun 2010 Departemen Agama berubah nama menjadi Kementerian Agama melalui Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 tentang Perubahan Penyebutan Departemen Agama Menjadi Kementerian Agama, saat itu Kepala Kanwil Kemenag Sultra, Bapak Drs. H. Abdul Muis D.,M.Pd.
Rabu, 12 Juni 2024
Mau Ajukan Tanda Daftar Lembaga Atau Yayasan Keagamaan Hindu? Simak Syaratnya!
Yayasan dan Lembaga Agama dan Keagamaan Hindu yang akan mengajukan permohonan Tanda Daftar pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, silakan melakukan pengisian data dan mengupload Proposal pengajuan dalam bentuk PDF di link berikut ini:
https://bit.ly/Permohonan_Tanda_Daftar_Kelembagaan
Contoh Berkas Pendaftaran Lembaga Keagamaan Hindu/Sanggar, dll
Contoh Berkas Pendaftaran Yayasan Hindu
Penyuluh, Pande Kadek Juliana bersama Kasubdit Pemberdayaan Umat Ditjen Bimas Hindu, Pak Alit Tinggal Yasa |
Senin, 20 Mei 2024
Mau Daftar Pasraman Sekolah Minggu? Ini Persyaratannya!
Senin, 15 April 2024
Mimbar Agama Hindu: Pasrah Tapi Tidak Menyerah #titiandharma
Jumat, 15 Maret 2024
Sambut Nyepi 1946 Caka: Umat Hindu di Kendari Laksanakan Melasti Di Pantai Nambo
Tarian Rejang menyambut Tirtha Amertha |
Melasti
ini merupakan rangkaian kegiatan umat Hindu jelang perayaan hari raya Nyepi tahun
baru Saka 1946, yang jatuh pada 11 Maret 2024.
Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sulawesi Tenggara, I Nyoman Sudiana mengatakan, makna Melasti adalah untuk pembersihan diri, baik perkataan, pikiran maupun perbuatan yang telah dilakukan.