teks berjalan

karmany evadhikarãste, mã phalesu kadãcana, mã karma-phala-hetur bhŭr , mã te sango ‘stv akarmani (B.G. Dwitiya adhyaya, sloka 47) -- Berbuatlah hanya demi kewajibanmu, bukan hasil perbuatan itu (yang kau pikirkan), jangan sekali-kali pahala jadi motifmu dalam bekerja, jangan pula berdiam diri tanpa kerja.

Generasi Muda Hindu Anti Narkoba

Thursday, December 19, 2019

Tingkatkan Sradha Bhakti Sisya Pasraman, Bimas Hindu Selenggarakan Dharma Sadhana

Sambutan Plh. Kakanwil kemenag Sultra, H. Muh. Kadir Azis
Kendari (Inmas Hindu) _ Bimbingan Masyarakat (Bimas) Hindu Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) di tahun 2019 ini menyelenggarakan kegiatan Dharma Sadhana Pasraman Tahun 2019, yang diikuti 40 sisya (siswa/siswi) Pasraman dari 10 Kabupaten/Kota di Sultra. Diselenggarakan 3 hari, dari 12 s.d. 14 Desember 2019 di Hotel Same Beautique Kendari. 

Pembukaan kegiatan dilaksanakan pada 12 Desember 2019 di Aula Same Beautique, Lt. 2 yang dihadiri Kakanwil Kemenag Sultra, dan Ketua PHDI Sultra. 

Pembimas Hindu, Ngakan Made Sudiana selaku pimpinan Satuan kerja menyampaikan bahwa Dharma Sadhana adalah bagian dari sad dharma, "Dharma Sadhana adalah realisasi ajaran dharma yang harus ditanamkan kepada siswa dalam rangka meningkatkan kualitas diri untuk selalu taat dan mantap dalam menjalankan ajaran agama Hindu," tuturnya.

"Dharma Sadhana artinya realisasi ajaran dharma dalam diri seseorang. Ini dapat dilaksanakan melalui catur yoga marga yakni: Bhakti, Karma, Jnana dan Raja atau Yoga Marga. (a) Bhakti Marga adalah jalan bhakti yang pelaksanaannya diwujudkan dalam bentuk upasana (pemujaan)dan persembahyangan. (b) Karma marga adalah jalan karma yang menitik beratkan pada perbuatan jasa atau amal kebajikan, melakukan sesuatu dengan penuh ketulusaikhlasan atas dasar Dharma. (c) Jnana marga adalah jalan kebijaksanaan pengetahuan. Dalam konteks dharma sadhana dilaksanakan dalam bentuk penimplementasian jnana. (d) Raja marga adalah jalan kebatinan dan kerohanian yang dilakukan dalam bentuk tapa (pengekangan indriya dan tahan derita), brata (ketaatan berpantangan), yoga (menghubungkan diri dengan Tuhan dan menghentikan gerak pikiran), Samadhi (merealisasikan kesadaran atman. Dharma Sadhana berupa latihan-latihan rohani secara sistimatis dan praktis bertujuan untuk membina mengembangkan dan memupuk keluhuran budi pekerti pada para peserta siswa – siswi pasraman tingkat Madyama Widya Pasraman dan Utama Widya Pasraman," jelasnya. 

Ketua Panitia Kegiatan, Ayu Made Dwiyanthi menyampaikan bahwa ada 5 materi pokok yang disampaikan dalam kegiatan ini, yaitu: Pengetahuan Moderasi beragama sejak dini melalui pasraman, Pengenalan sad dharma, implementasi ajaran dharma sadhana, Revolusi mental dan Bahaya Narkoba bagi Sisya Pasraman, dan Penguatan SDM Hindu melalui Pasraman. 

"Dalam setiap sesi kegiatan kami mengutamakan praktek nyata peserta dalam kegiatan ini.  Dalam 3 hari kegiatan, mereka wajib setiap pagi mengikuti Yoga dari instruktur yang kami tunjuk,  di hari pertama mereka ada praktek pengenalan dengan peserta melalui game mencari pertemanan guna merekatkan tali persahabatan antar peserta yang berasal dari 10 kabupaten/kota yang berbeda," tuturnya. 

"Tidak sampai disitu, di hari kedua selain mendapatkan pengetahuan narkoba, anak-anak juga dibawa ke Pura Penataran Agung Jagadhita Kendari untuk melakukan praktek keagamaan, sembahyang, bakti sosial, dan pengenalan Pura. Peserta juga praktek membuat sarana upakara sembahyang, baik itu kuwangen, canang sari, segehan, dan ngulat tipat. Malam harinya mereka mendapatkan praktek Dharmagita, dengan melantunkan sloka-sloka suci Weda. Tidak lupa juga di hari terakhir, sisya Pasraman diperkenalkan bagaimana menjadi generasi milenial yang memiliki sradha dan bhakti kuat di jaman serba digital dalam mencari literasi keagamaan," tegas Ayu dalam laporan pembukaan kegiatan.

Ketua PHDI Sultra, Dr. Eng. I Nyoman Sudiana, menyambut baik kegiatan ini, yang mana kegiatan ini baru pertama kali dilaksanakan di Sulawesi Tenggara. 

"Ini adalah acara yang bagus, anak-anakku peserta kegiatan Dharma Sadhana wajib mengikuti dengan baik, kalian adalah anak-anak yang terpilih, tidak sembarang anak mendapatkan kesempatan mengikuti kegitan ini. Pesertanya terbatas, jadi manfaatkan dengan baik, dan nanti kembali ke Pasramannya masing-masing bisa memimpin temannya yang lain untuk melakukan perubahan. Ingat, Kegiatan Dharma Sadhana itu lebih menekankan pada pratek-pratek keagamaan Hindu, yaitu kegiatan yang laksanakan dengan pratek-pratek secara langsung," tuturnya.

Ketua PHDI Sultra sangat mengapresiasi seluruh kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Pembimas Hindu. Di mana semua kegiatan selalu bersinergi dengan program PHDI Sultra.

Plh. Kakanwil Kemenag Sultra, H. Muh. Kadir Azis dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan, menyampaikan apresiasi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara atas terselenggaranya kegiatan ini. Beliau melalui kegiatan ini menyampaikan tentang betapa pentingnya membina generasi muda untuk menanamkan pengetahuan dasar keagamaan sejak dini. Juga pengetahuan tentang moderasi beragama, agar ke depan mereka bisa hidup rukun bersama dengan pemeluk agama lain, tanpa menunjukkan sifat paling benar atas ajarannya masing-masing. Menumbuhkan sikap toleransi, dan tenggangrasa.

Hadir pula dalam pembukaan kegiatan, Kepala Seksi dan Penyelenggara Bimas hindu kabupaten Konawe Selatan, Kolaka Timur, dan Konawe Kepulauan, juga hadir perwakilan Ketua PD KMHDI Sultra. (PKJ)

Foto bersama Pembimas hindu, Narasumber, Moderator, Panitia, dan Peserta Dharma Sadhana Pasraman 2019

No comments:

Post a Comment

Artikel Menarik Lainnya

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...