teks berjalan

karmany evadhikarãste, mã phalesu kadãcana, mã karma-phala-hetur bhŭr , mã te sango ‘stv akarmani (B.G. Dwitiya adhyaya, sloka 47) -- Berbuatlah hanya demi kewajibanmu, bukan hasil perbuatan itu (yang kau pikirkan), jangan sekali-kali pahala jadi motifmu dalam bekerja, jangan pula berdiam diri tanpa kerja.

Generasi Muda Hindu Anti Narkoba

Kamis, 19 September 2024

Hari Baik Dan Buruk Untuk Menikah Menurut Hindu

( Ala Ayuning Dewasa Wiwaha)

Oleh : I Nyoman Suweta, S.Ag (Penyuluh Agama Ahli Madya Kemenag Kota Baubau)


A. PENDAHULUAN

Alam semesta beserta isinya mempengaruhi kehidupan manusia disetiap siklusnya akan memberikan fibrasinya, serta setiap gejalanya akan memberikan akibat pada kehidupan di dalamnya. Hal inilah oleh para sujana dan ilmuwan dibaca baik secara spiritual maupuh akademis yang dijadikan sebuah kajian dan berahir dalam sebuah ilmu pengetahuan empiris. Salah satu ilmu yang sudah kita dapat pelajari sekarang ini adalah ilmu astronomi (perbintangan), Metrologi, Klimatologi dan Geofisika. Dalam ilmu agama sudah duluan dikaji dalam Weda Smerti (Smart/Pintar/Ilmu Pengetahuan) yang disebut dengan Jyiontisa. Kemudian di Bali dikembangkan menjadi Wariga (Ala Ayuning Dewasa), bernama Wariga karena di Bali  hari baik  dan buruk lebih dominan digunakan untuk hal hal yang bersifat agraris sehingga lebih fasih di sebut Wariga ( salah satu wuku untuk menghormati atau memulikan pohon). 

Hari baik ini sangat penting bagi masayarakat Hindu secara umum dan masyarakat Bali secara khusus karena filosofi dari agama Hindu adalah keselarasan (keseimbangan) bisa dibaca sebagai harmoni yang dilambangkan sebagai lambang agama kita yaitu swastika. Harmoni yang dimaksudkan adalah bukan saja harmoni pada Tuhan (Prahyangan), harmoni pada sesama manusia (pawongan) dan harmoni pada lingkungan dan mahkluk hidup lainnya (Palemahan). Tapi juga harmoni pada seluruh benda alam yang berotasi dan berevolusi yang mempengaruhi kehidupan kita. Pentingnya pengetahuan hari baik dan hari buruk ini adalah untuk dapat memilih hari terbaik sesuai dengan keperluan dan kepentingan kehidupan ini, yang lebih penting adalah agar mendapatkan keselarasan dan keselamatan kehidupan. Ada yang beranggapan semua hari adalah hari baik, hal itu tidaklah sepenuhnya salah semua hari adalah baik bagi kegiatan tertentu tapi juga hari buruk bagi kegiatan lainnya sehingga penting bagi kita memilih hari baik sesuai dengan aktifitas yang akan kita lakoni, tapi jika beranggapan semua hari baik untuk semua kegiatan itu hal yang keliru. Contohnya saat musim angin maka cocok untuk main layangan, jika bukan musim angin maka main layangan tidak akan berhasil demikian seterusnya bagiamana alam harus di baca untuk dimanfaatkan bagi kemudahan kehidupan. Demikian juga hari baik untuk menikah adalah untuk membaca kode alam yang telah disajikan oleh tetua dan leluhur kita agar kehidupan yang harmonis dan bagahia dapat di capai.


B. DASAR-DASAR HARI BAIK

Ada beberapa dasar yang digunakan dalam menentukan baik  diantaranya : Sasih, Wewaran, Wuku, Pangelong Pananggal, Dauh dll. Berikut beberapa yang  yang menjadi pokok dasar-dasar hari baik:

a. Sasih, sasih artinya bulan, Perhitungannya di mulai dari sehari setelah Tilem menuju Purnama dan berakhir di Tilem. Sasih terdiri dari 12 yaitu
  Srawana (Kasa), Dhadrawada (Karo), Asuji (Ketiga), Kartika (Kapat), Margasira (Kalima), Posya (Kaenem), Magha (Kapitu), Phalguna (Kawolu), Caitra (Kasanga), Waisaka (Kadasa), Jyesta (Desta), Asada (Sada).

b. Wewaran yang terdiri dari Ekawara (Luang), Dwiwara (Manga, Pepet) Tri Wara (Pasah, Beteng, Kajeng), Catur Wara ( Sr, laba, jaya, Menala), Panca Wara (Umanis, Paing, Pon, Wage, Kliwon), Sad Wara (Tungleh, Aryang, urukung, Paniron, Was, Maulu), Sapta Wara ( Radite, Soma, Anggara, Buda, Wraspati, Sukra, Saniscara), Antra Wara (Sri, Indra, Guru, Yama, Ludra, Brahma, Kala, Uma), Sanga Wara (Dangu, Jangur, Gigis, Nohan, Ogan, Erangan, Urungan, Tulus, Dadi), dan Dasa Wara (Pandita, Pati, Suka, Duka, Sri, Manuh, Manusa, Raja, Dewa, Raksasa)

c. Wuku yang terdiri dari (Sinta, landep, Ukir, Kulantir, Tolu, Gumbreg, Wariga, Warigadean, Juluwangi ,Sungsang, Dunggulan, Kuningan, Langkir , Medangsia, Pujut, Pahang, Krulut, Merakih, Tambir, Medangkungan, Matal, Uye, Menail, Prangbakat, Bala, Ugu, Wayang, Klawu, Dukut, Watugunung).

d. Panglong dan Pananggal, panglong adalah hari setelah Purmana menju Tilem (wudan) yang jumlah harinya ada 1-15, penanggal adalah hari setelah tilem menuju purnama (Nyitan) yang jumlahnya 1-15 kecuali ada pengurangan hari (nguna latri atau pengalantaka).


C. DEWASA WIWAHA

Hari Baik untuk menikah biasanya carikan oleh tetua yang mengerti wariga atau oleh pemangku yang memiliki pemahaman tentang wariga, tapi orang tua yang akan menikahkan anaknya perlu memiliki pengetahuan ini agar dapat menilai apakah dewasa itu buruk, baik atau sangat baik untuk melakukan pernikahakan anaknya. Dewasa yang dicari adalah dewasa dimana upacara byokaonan  atau hari pelaksanaan natab banten antenan dan tri upasaksinya, bukan dewasa mulai meminang mempelai.  Pencarian dewasa atau hari baik di mulai dari sasih terlebih dahulu krana prinsip dewasa “ dauh alah dening sasih” artinya apapun yang dicari maka yang ditentukan terlebih dahulu adalah sasihnya. Sasih atau bulan menurut Wariga di mulai dari Kasa yang dimulai sekitar bulan Juli. Dewasa Pernikahan di mulai dari :


1. SASIH (BULAN)

Sasih yang baik atau buruk Pernikahan (Wiwaha) adalah :

  • Srawana (Kasa/ Juli) : Ala, Okane manggih kalaran (tidak baik, anaknya mendapat Kesakitan)
  • Badrawada (Karo/Agustus) : Ala, Sangsara (tidak baik, sengsara)
  • Asuji (Katiga/ September) :  Ala-Ayu kabeh sentana (Buruk-Baik, Banyak Anak)
  • Kartika (Kapat/ Oktober) : Ayu-Sugih rendah (Baik, Kaya Raya)
  • Margasira (Kalima/Nopember) : AyuTan kirang pangan kinum (Baik, Tak kurang makanan dan minuman)
  • Pausya (Kaenem/Desember) : Ala-balu (Tidak baik –janda/duda)
  • Magha (Kapitu/ Januari) : Ayu-Dirgayusa (Baik-Panjang umur)
  • Phalguna (Kaulu/ Pebruari) : Ala-Kapegatan pangan kinum (Tidak baik, terputusnya Makanan dan minuman)
  • Caitra (Kasanga/ Maret) : Ala dahat-Kageringan (Tidak baik sekali-Kesakitan)
  • Waisaka (Kadasa/ April) : Ayu nulus-Suka wirya (Baik  mulus, senang peberani)
  • Jyestha (Desta/ Mei) : Ala-Kaerangan (Tidak Baik, Mendapatkan malu)
  • Asadha (Sada/ Juni) : Ala—Kageringan (Tidak baik-Kesakitan)

Diantara 12 bulan ini hanya ada 4 bulan yang baik  yaitu Kartika/Kapat/Oktober, Margasira/Kalima/ Nopember, Magha/Kapitu/Januari, dan Waisaka/ Kadasa/ April.   1 bulan yang netral yaitu Asuji/Katiga/September  dan sisanya 7 bulan yang buruk untuk melaksanakan perkawinan atu pernikahan. 


2. WUKU

Jika sudah mendapatkan sasih  yang baik maka barulah berajak pada wuku, wuku yang perlu dihindari adalah wuku yang terdapat 

  • Rangda Tiga  yaitu wuku : Wariga, Warigadean, Pujut, Pahang, Menail dan Prangbakat
  • Was penganten  yaitu wuku : Tolu, Dungguluan, Klurut, Menail dan Dukut
  • Salah Wedi  yaitu wuku : Sinta, Landep, Gumbreg, Sungsang, Dunggulan, Pahang, Tambir, Medangkungan, Perangbakat, Bala, Wayang dan Watugunung.
  • Ingke Wong  yiatu wuku: Sinta, Wariga, Langkir, tambir dan Bala

3. HARI (SAPTA WARA) 

Setelah mendapatkan sasih (bulan ) yang baik dan wuku yang baik selanjutnya, carilah hari yang baik menurut wariga, hari yang baik menurut wariga padewasan adalah :

  • Radite (Minggu) : Ala (Buruk/ Bahaya)
  • Soma (Senin) : Manggih suka (Mendapatkan hal yang membahagiakan)
  • Anggara (Selasa) : Tukaran, lara (Sering ribut, sakit)
  • Buda (Rabu) : Dahat ayu, Werdhi putra  (Sangat Baik, bisa memiliki anak)
  • Wrespati (Kamis) : Kinasihaning jana  (Dikasihi orang)
  • Sukra (Jumat) : Suka wibuh, wirya  (berlimpah hal yang menyenangkan, pemberani)
  • Saniscara (Sabtu) : Panes bara (panas sekali)

4. PANANGGAL WIWAHA

Penanggal wiwaha adalah hari yang dihitung setelah Tilem, yang terdiri dari angka 1 sampai 15 sebelum purnama, pananggal bukanlah tanggal masehi yang di hitung dari 1 sampai 30 atau 31. Kenapa bukan dari Purnama menuju Tilem (Pangelong)?, karena Pangelong merupakan larangan untuk melaksanakan wiwaha atau pernikahan. Dewasa Ayu menurut Pananggal adalah sebagai berikut:

  • Pananggal 1 : Manggih Dirga ayu  (Mendapatkan umur panjang)
  • Pananggal 2 : Kasidhan (Tercapai, Terluka)
  • Pananggal 3 : Akeh masantana, bahu putra (banyak anak)
  • Pananggal 4 : Sane lanang meh seda (Pasangan lelaki bisa meninggal)
  • Pananggal 5 : Rahayu, dirgayusa (Selamat, panjang umur)
  • Pananggal 6 : Kasangsaran pinanggih (Mendapatkan kesusahan)
  • Pananggal 7 : Suka rahayu (Senang dan selamat)
  • Pananggal 8 : Dahat ala, kageringan muang lara pati (Sangat bahaya, kesakitan dan meninggal)
  • Pananggal 9 : Ala maha bara, sangsara pisan (Bahaya, sangat panas, sangat kesusahan)
  • Pananggal 10 : Wirya guna (Sangat berguna)
  • Pananggal 11 : Kirang sakaya (Kurang hasil pekerjaan)
  • Pananggal 12 : Kamewehan (Kesusahan)
  • Pananggal 13 : Laba Bhukti (Menikmati keuntungan)
  • Pananggal 14 : Ngawinang sering metungkas (Sering tidak sejalan/bertengkar)
  • Pananggal 15 : Dahat ala katemu ( sangat bahaya bertemu)

Dari semua penanggal tersebut maka yang baik digunakan untuk dewasa atau  hari baik melaksanakan wiwaha (perkawinan) adalah penanggal 1, 5, 7, 10,  sedangkan yang netral   adalah penanggal 3 dan 13,  sisanya buruk atau tidak baik


D. DEWASA TIDAK BAIK

Selain beberapa hal yang perlu diperhatikan di atas, menurut wariga dewasa  Sri Rshi Anandakusuma ada dua hal yang perlu dihindari. Pertama adalah Pangelong  yaitu hari –hari setelah purnama sampai ketemu tilem, hal ini dihindari karena pangelong adalah dimana bulan semakin menyusut (wudan) artinya energi yang dipancarkan oleh fibrasi semestha semakin berkurang, hal ini dapat mempengaruhi kehidupan berumah tangga. Bisa mengakibatkan semakin hari rumah tangga yang dibangun semakin tidak baik. Kedua adalah Rangda Tiga .  Rangda Tiga artinya Janda tiga, hal ini dapat mengakibatkan kesakitan, kesusahan bahkan janda/duda.


E. DEWASA TERBAIK

Dari semua dewasa ayu (hari baik) maka wariga dewasa menyediakan hari terbaik untuk melaksanakan pernikahan (Wiwaha). Jika sudah mendapatkan Sasih terbaik, Wuku terbaik maka  Rahina terbaiknya adalah Soma Wage Pananggal 1 (Senin Pon Pananggal 1, sehari setelah Tilem), Buda Pon Pananggal 10 (Rabu Pon Penanggal 10, Sepuluh hari setelah Tilem)


F. CARU DEWASA TIDAK BAIK

Disamping hari baik,  buruk dan hari terbaik, juga ada cara menentralisir dewasa (hari) yang dianggap tidak baik, cara menetralisisr ini berupa caru yang artinya harmoni) dan banten lainnya. Caru itu adalah :

a. Banten di tempat tidur : Suci genep adanan (Suci lengkap adanan)

b. Banten di halaman,: Segehan 11 tanding, gelar sanga/ jangan sekewali (Gelar sanga menggunakan kuwali)  wewideyan (kuping, hidung, kaki, ekor dan jaring pada lambung babi) Anut sasih seslamburan (sesuai dengan bulan urab-uraban), muang sega ring wakul (dan nasi dalam wakul/sok kecil, wewideyan olah den sangkep ( wewideyan I itu diolah menjadi satu), Sajeng saguci (minuman keras berupa arak berem satu guci),  Panca Kosika (saet mimang 5 biji di ikat jadi satu) , Sekul anggih (nasi dalam batok kelapa), Ambel-ambel (jejaring lambung, daging, kulit dan daging pada tulung babi), Langsub, Saprekarania, Prayascita asiki (prayasita 1), Sega Imbuhan Sekul apanci (nasi tambahan 1 panci), iwak sata roro (daging ayam dua), genep separi kramaning Caru  


G. PENUTUP

Demikian Sekelumit tentang Dewasa Ayu Wiwaha sebagai pengetahuan tambahan bagi setiap orang tua yang akan menikahkan anaknya, semoga bermanfaat dan mendapatkan kearahayuan dan kesejahteraan.



Daftar Pustaka

  • Wariga Dewasa, Sri Reshi Anandakusuma, Morodadi , Denpasar Bali 
  • Upacara Panca Yadnya, Sri Empu Nabe Pramadaksa, Geria Agung Bongkasa Abiansemal Badung
  • Wariga, Ida Bagus Namayudha dan I Wayan Gina, Dirjen Bimas Hindu dan Budha dan Universitas Terbuka 1993
  • Kamus Kawi Indonesia, S. Wojowarsito, CV. Pengarang 
  • Kamus Bahasa Bali, Sri Reshi Anandakusuma, CV. Kayu Mas
  • Sarining Wariga, I ketut Gumeng, 
  • Wariga Dewasa, Ida Pandita Mpu Nabe Jaya Wijayananda, Pasraman pasek Amerthajatu, Kuta
  • Gambar di unduh dari Google milik Sudi dan Ayu Weding Undangan Bali On Line




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel Menarik Lainnya

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...