Foto Bersama Siswa Pratama Widyalaya Dharma Kertih |
Jumat 12/03/2025, Penamatan Pratama Widyalaya Dharma Kertih, Desa Kasaeda, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe, pada tahun ajaran 2024/2025 atau penamatan angkatan ke II setelah beroperasional sejak tahun 2023, menjadi momentum berharga untuk merefleksikan capaian pendidikan sekaligus merancang arah pengembangan yang lebih bermakna ke depan. Bertempat di balai Desa Tawamelewe, Kecamatan Uepai, kab. Konawe, acara penamatan dengan suasana riang dan gembira semua yang hadir, kegiatan ini bukan hanya penanda kelulusan secara administratif, namun juga panggung ekspresi pengetahun, seni, budaya, spiritualitas, dan kreativitas anak-anak sebagai buah dari proses sekaligus hasil pembelajaran selama ini di Pratama Widyalaya Dharma Kertih.
Nuansa Adat, Budaya, dan Agama yang Harus Terus Diperkuat
Keterbatasan biaya tidak mesti menghambat proses berkarya, mendidik, maupun membimbing anak didik untuk mencapai potensi terbaiknya serta mengekspresikan diri. Sudah menjadi tanggung jawab satuan pendidikan, pengelola dan guru untuk terus belajar, berinovasi untuk senantiasa menumbuhkan dan mengembangkan kreativitas siswa, terlepas dari kendala sumber daya yang ada. Salah satu catatan penting adalah adanya terus upaya untuk meningkatkan kualitas dan intensitas penampilan siswa dengan nuansa adat, budaya, dan agama serta dapat mengadopsi budaya lokal. Penampilan tarian tradisional, fashion show busana adat, lagu-lagu Bali, puisi berbahasa daerah lokal maupun Bali, pembacaan sloka dan kidung, hingga Dharma Wacana adalah cerminan pendidikan Hindu yang sangat penting di tampilkan dalam acara penamatan dalam upaya menanamkan akar spiritual dan kebudayaan sejak dini, disamping sebagai ciri khas atau identitas sekaligus branding dari satuan pendidikan. Kegiatan ini tidak sekadar bersifat seremonial, melainkan menjadi ajang pelatihan karakter, keberanian tampil dan penguatan identitas. Anak-anak perlu dibiasakan tidak hanya memahami ajaran agama secara teks, tetapi juga menghayatinya dalam ekspresi seni dan budaya. Dengan demikian, nilai-nilai Dharma dapat tumbuh secara utuh, menyatu dalam pikiran, perkataan, dan tindakan mereka.
Peran Keluarga dan Masyarakat: Pilar Pendidikan yang Tak Tergantikan
Penamatan hendaknya menjadi ruang kolaboratif ruang kerja bersama, bukan sekadar acara internal sekolah. Karena itu, pelibatan fihak Desa atau pemerintah setempat, orang tua, tokoh umat, tokoh pendidikan dan tokoh lintas agama di Desa menjadi hal yang sangat penting. Orang tua bukan hanya hadir sebagai pendamping atau tamu, tetapi juga sebagai mitra utama pendidikan. Dengan keterlibatan langsung dalam persiapan hingga pelaksanaan, rasa memiliki dan dukungan terhadap Widyalaya akan semakin menguat. Kehadiran para tokoh-tokoh umat Hindu, tokoh Pendidikan di Desa serta tokoh lintas agama lainnya menciptakan ruang dialog dan toleransi sekaligus meningkatkan pemahaman atas keberadaan widyalaya sebagai sekolah umum bercirikan agama Hindu. Anak-anak juga belajar bahwa hidup di tengah masyarakat plural menuntut keterbukaan, penghargaan, dan persaudaraan. Ini adalah bentuk nyata pendidikan karakter Pancasila dalam bingkai ajaran Hindu.
Kreativitas Anak sebagai Indikator Keberhasilan Pendidikan
Salah satu indikator penting keberhasilan pendidikan adalah tumbuhnya kreativitas dan keberanian anak-anak untuk menampilkan diri di ruang publik. Kegiatan penamatan harus memberi ruang luas untuk ini. Dari penampilan, membuat karya seni, menampilkan drama sederhana atau pementasan cerita rakyat, membawakan kidung atau sloka, hingga memberi Dharma Wacana sederhana semua adalah bentuk pembelajaran yang mempertemukan pemahaman agama, nilai, bakat, dan ekspresi diri. Guru dan orang tua hendaknya terus memberi dorongan agar kreativitas anak-anak tidak dibatasi oleh kurikulum formal saja, tetapi diberi ruang berkembang melalui kegiatan seperti ini. Penamatan adalah cermin perjalanan mereka, dan setiap langkah kecil di atas panggung merupakan pencapaian besar dalam membentuk karakter dan rasa percaya diri mereka.
Refleksi dan Harapan ke Depan
Penamatan Pratama Widyalaya Dharma Kertih, ini sebagai sekolah yang baru dua tahun beroperasional, telah menunjukkan bahwa sekolah umum bercirikan Hindu di Desa Kasaeda, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe ini tetap memiliki semangat untuk tumbuh, membangun dan menjaga nilai-nilai luhur agama, adat dan budaya, namun demikian tentu masih ada ruang yang perlu dan terus di upayakan dan ditingkatkan, beberapa langkah ke depan yang dapat dilakukan seperti:
- Merancang konsep penamatan yang lebih menyatu antara spiritualitas dan seni budaya Hindu serta budaya lokal;
- Menyusun pementasan tematik sederhana berbasis ajaran Dharma, seperti drama pendek, seperti kisah-kisah dalam purana, Itihasa Ramayana atau Mahabharata dalam bentuk seni pertunjukan sederhana.
- Menampilkan kreatif siswa seperti membaca puisi dengan bahasa daerah, bahasa inggris dengan tema-tema religius sederhana, menggambar ikon-ikon budaya keagamaan, gambar Dewa dan Dewi dan pameran gelar karya lainnya.
- Menjalin kerja sama lebih erat dengan tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, prajuru adat, serta lembaga keagamaan lainnya, untuk mendukung keberlanjutan pendidikan Hindu yang kontekstual dan terbuka.
Penulis: Kadek Yogiarta/ Nang Bagia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar