Tak terasa manusia lebih terlena dalam suasana kebahagian atau titik kenyamanan sesaat yang maya hingga sering menyimpang dari planing trek pendakian hidup sesungguhnya.
Umat sedharma, mari belajar paham.
Ucapkanlah, Oh Hyang Widhi, hamba tak ingin sperti burung mati d lumbung padi, terima kasih karena membuat hamba sadar bahwa engkau sejatinya sangat spesial, memberi kejutan disaat tak terduga, memberi tangis dalam tawa, dan memberi suka dalam tiap duka.
Selalu penuh misteri dan rahasia, walau tak jarang engkau memberi hamba isyarat sang kala yg sering hamba sepelekan, sungguh sejatinya engkau maha pemurah lagi penyayang.
Engkau selalu membimbing hamba, menerangi dan menyertai tiap langkah hamba, walau terkadang hamba lepas tak menyadari dan tak ingat akan keberadaanMU.
Engkau selalu sabar mengulurkan tangan halusMU, memapah tubuh hamba yg lelah dalam kekeliruan hamba kembali pada jalanMU, dan menyentuh sanubari jiwa hamba yg tertutup kabut kekeliruan dgn sentuhanMU yg lembut dan KAU bisikkan kata penuh cinta penuh makna :
"Bangkitlah anakku, bangunlah dari keterbuaianmu akan kenyamanan hidup yg maya dan sementara ini, isilah dirimu dgn pengetahuan dan pengalaman hidup serta buatlah dirimu berguna hidup di dunia ini, berkarmalah karena hidup tak kan mungkin tanpa tindakan"
-SangKala-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar